Puasa Secangkir Kopi


http://tumbloggerkita.tumblr.com

Oleh: Anisha Fariza

Kasih,
Biarkan kini kuberpuisi,
Kutelah puasa puisi,
Tertelan kisah kasih yang kini mati.

Kasih,
Biarlah kuseduh sedih,
Setiap pena menari perih,
Tentangmu, wahai kekasih.

Kasih,
Kau datang bersama talam,
Berhiaskan pualam,
Kopi yang hitam,

Kasih!
Lukaku cukup sudah ia menganga,
Munafik diri ini tak ingin menyana,
Sungguh, kau begitu pahit kasih
Sepahit kopi yang kau seduh

Dalam candramawa yang merintih

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.