Tirai Tahta

Koran Sulindo


Desir angin menari bersama pasir
Membawa gulungan pertikaian abadi
Bermodalkan baju baja dan mahkota
Membusung dada dan tongkat kebenaran
Diatas tanah pijakan kegoan pemberani
Berkobar mendarah daging dijiwa
Antara  malaikat dan setan
Antara benar dan salah
Antara jaya dan tersisih

Ksatria pembantai dunia perang
Panglima raja pemberantas keadilan
Bersorak dilangkah cengkal kaki raksasa
Sebilah pedang di tangan
Bersanding busur dipundak
Pelukis tanda disekucur tubuh
Pembakar api peradaban
Pengupas damai menjadi darah
Pembunuh cinta menjadi duka

Berpijak dalam tutur dunia perang
Bersorak bangga diatas mahkota terang
Bertahta dalam Jiwa kemenagan yang menentang
Luluh lentang raga bermandikan darah
Berselimut pasir berbantalkan pedang
Berserakan di gurun pasir nan  gersang
Suka  duka, menjadi warna hitam terang
Bergemuruh bersama trompet keabadian

Entah jika nanti turun badai kematian
Meretakkan keberanian
Menghanguskan harapan
Memburamkan tathta kehidupan
Menghapus keserakahan
Memadamkan permusuhan
Memendamkan keegoan
Meratakan menjadi  keabadian
Hingga semua berakhir dan terkubur dengan kenangan


Lubis Think

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.